Saat itu pagi hari datang menjelang, Aku (Richard Rhinehart, M 25) duduk santai diteras rumah sembari menikmati segelas kopi ditemani koran pagi hari ini. Kerjaanku sehari-hari hanya membantu pihak kepolisian sebagai detektif. Sangat jarang aku dipanggil pihak kepolisian, mungkin karena keadaan yang cukup damai sekarang ini sehingga kejahatan jarang muncul. Ketika sedang membaca suatu berita olahraga tentang keseblasan Spanyol yang berhasil mengalahkan Belanda 1 – 0 dalam final piala dunia, aku mengingat kembali jalannya pertandingan yang seru tadi subuh sampai akhirnya aku tersadar dari lamunanku ketika ada panggilan masuk ke telponku. Kulihat nama panggilan di telponku yang ternyata adalah kepala penyidik kepolisian. Aku pun segera mengangkat telpon dari panggilan tersebut berharap ada kasus yang perlu aku tangani.
Robert : Rhinehart, dimana kau saat ini?
Richard : Aku ada di rumah, ada apa menghubungiku sepagi ini?
Robert : Aku memerlukanmu sekarang, terjadi pembunuhan disebuah apartemen. Aku berharap kau bisa segera datang ke TKP untuk menyelidiki dan memecahkan kasusnya segera, mengingat aku tidak dapat pergi ke TKP.
Richard : Memangnya ada urusan apa sehingga anda tidak dapat pergi ke TKP?
Robert : Aku ada keperluan yang mendesak, aku akan segera menyusul ke TKP jika urusanku sudah selesai.
Richard : Baiklah, bisa berikan alamatnya?
Robert : Daystreet, 45. Disana sudah kutugaskan beberapa penyidik, aku ingin kau pimpin mereka terlebih dahulu sampai aku datang.
Richard : Jarak yang tidak terlalu jauh, aku akan sampai dalam 10 menit.
Setelah itu telpon terputus dan aku segera berangkat ke TKP tentunya setelah bersiap-siap. Kurang lebih 12 menit aku tiba di TKP dan langsung menanyakan hasil penyelidikan kepada penyelidik yang ada di TKP.
Richard : Bagaimana keadaan korban? Dan keterangan tentang korban, berikan segera!
Penyidik : Siap. Korban seorang direktur, Ditemukan tewas di apartemennya,Korban masih lajang –Umur kira” 40 - 45 tahun. Dugaan sementara, Korban tewas setelah menonton pertandingan final piala dunia karena Tv yg hangat dan ketika dihidupkan, Tv menunjukan chanel yg memutar pertandingan final piala dunia. Korban tewas dengan bersimbah darah, tewas akibat tikaman di dada.
Richard : Adakah yg ganjil di sekitar TKP?
Penyidik : Di temukan sebuah DM di samping korban, Pisau pembunuh yg di tinggalkan pelaku tentu saja si pelaku menghapus sidik jarinya terlebih dahulu pada pisau tersebut.
Richard : Hmm,,, Ini sudah jelas pembunuhan karena keadaan TKP yg ganjil jika di sebut suatu bunuh diri. Bisakah aku melihat keadaan korban dan ingin memperhatikan TKP?
Penyidik : Silahkan pak.
Richard : “Keadaan TKP memang sesuai dengan apa yg dikatakan penyidik, DM yg dituliskan dengan darah. DM tertulis dengan sangat rapi dan bisa dikatakan tulisannya bagus dan indah, tangan kanan korban, lebih tepatnya telunjuk terdapat bekas celupan darah yg diperkirakan bekas korban menulis DM.” DM bertuliskan “See jot born”. Apakah kalian sudah memiliki daftar tersangka? Jika belum, silahkan cari nama orang yg sedang nonton bareng bersama korban, karena jika dilihat dari keadaan TKP, korban pasti nonton bareng bersama orang lain.
Penyidik : Ah, iya pak. Kami baru saja memanggil para orang yg ada di apartemen ini tadi malam. Nama para orang tersebut kami dapatkan dari update status korban di facebook dengan isi “Nonton bareng final piala dunia bersama Rafael skartes, Juan del santos, Jose Berton, dan Rose mayth”
Richard : Bagus, segera panggil mereka semua untuk dimintai keterangan seputar kasus pembunuhan ini.
Penyidik : Segera pak.
Sambil menunggu para saksi/tersangka datang, Aku pergi menyusuri segala penjuru kamar berharap menemukan suatu bukti tertinggal dari tersangka. Aku pun pergi ke kamar korban dan tak kusangka menemukan sebuah sobekan kain di sudut kamar, dan dua gelas berisi minuman. Setelah kutanyakan pada penyidik, di satu gelas berisi air minuman dengan kandungan dosis obat tidur yg sangat besar dan di gelas satunya tidak berisi obat tidur. Tak lama kemudian aku di panggil penyidik untuk mebantu mengintrogasi para tersangka yg telah datang. Tanpa banyak membuang waktu, aku pun segera pergi menemui mereka untuk meminta keterangan.
Rafael skartes (Manager, M 52) : Saya memang nonton bareng bersama yg lainnya, tetapi saya bukan pembunuhnya. Saya sudah lama berteman baik, akan tetapi tidak ada sedikitpun niat saya untuk membunuh korban. Saya meninggalkan apartemen setelah partai final piala dunia sekitar pukul 5 pagi bersama yang lain. Tentu saja dengan kekecewaan karena belanda kalah melawan spanyol dan saya harus membayar kepada korban karena kalah taruhan.
Juan del santos (Wakil direktur, M 49) : Saya bukan pembunuhnya, saya sudah lama berteman baik apalagi kami merupakan pimpinan sebuah perusahaan, jadi kami harus terus bekerja sama. Saya kalah taruhan sama korban karena saya menjagokan belanda. Taruhan kami berupa uang. Saya pergi meninggalkan apartemen bersama yg lain sekitar pukul 5 pagi setelah piala dunia berakhir.
Jose Berton (Supervisor, M 32) : Saya tidak membunuh korban walaupun saya kalah taruhan bola. Setelah pertandingan usai, saya langsung pulang bersama dengan yang lainnya sekitar pukul 5 pagi. Saya juga tidak membenci korban dan tidak punya niat untuk membnunuh korban.
Rose mayth (Sekertaris, F 25) : Saya bukan pembunuh korban, memang saya juga taruhan dengan korban seperti yg lain dan kalah akan tetapi taruhan kami berdua sangat kecil, jadi tidak ada alasan saya untuk membunuh korban. Saya pulang bersama yg lain sekitar pukul 5 pagi.
Cih, Semuanya saling menutup fakta yg ada. Tidak memberikan satu keteranganpun yg mengacu pada titik terang kasus ini. Kalau begini caranya, akan kugunakan negosiasi terhadap semua tersangka, gumamku dengan kesal.Aku pun mengatakan pada semua tersangka bahwa merekalah yg kami tuduh sebagai pelaku pembunuhan ini, dan satu-satunya cara adalah memberikan keterangan atau fakta apapun yang menjauhkan dirinya dari tuduhan pelaku pembunuhan ini.
Rafael skartes : Aku tidak memiliki masalah ataupun hal yg memungkinkan sebagai motif kasus pembunuhan ini. Aku juga tidak tahu jika yg lain memiliki masalah karena aku tidak mau tahu masalah orang lain dan juga berteman baik dengan siapapun.
Juan del santos : Sudah kubilang bukan aku pelakunya. Aku hanya sekali berselisih dengan korban akibat kebijakan yg diambil korban, tapi tidak sampai aku jadikan itu sebagai motif. Aku cinta damai, tidak mungkin aku melakukan pembunuhan.
Jose Berton : Mungkin pelakunya adalah wakil direktur. Karena waktu itu mereka pernah berselisih tentang sebuah kebijakan. Mungkin juga karena ambisi wakil direktur yg ingin menjadi direktur.
Rose mayth : Pelakunya mungkin Jose Berton. Dya memiliki hubungan yg buruk dengan Direktur karena dulu pernah ditolak Direktur saat Jose meminjam uang untuk membeyar hutang.
Hmm, masih sangat sulit menentukan kronologis dan pelaku atas pembunuhan kasus ini. Aku pun mulai menyusun ulang daftar lain yang bisa dijadikan titik terang kasus ini.
1. Korban tewas adalah seorang direktur perusahaan
2. Korban diperkirakan tewas sekitar pukul 5 - 6 pagi.
3. Yang menemukan korban tewas adalah Rafael skartes yg kembali karena mengambil barangnya yg ketinggalan (Dompet). Rafael langsung menelpon polisi ketika menemukan korban tewas di tempat tidur.
4. Semua tersangka memiliki waktu yg cukup untuk kembali dan membunuh korban.
5. Korban ditemukan tewas hanya mengenakan celana dalam.
6. Tewas akibat tusukan di dada.
7. Ketika Rafael mengambil dompet, pintu kamar apartemen tidak terkunci.
8. Semua tersangka kalah taruhan bola dengan korban.
9. Semua tersangka masih berpakaian sama kecuali Mayth.
10. Semua tersangka langsung datang ke TKP setelah dihubungi pihak kepolisian.
Setelah aku perhatikan dengan seksama, aku mendapati bahwa hanya satu oranglah yg bisa melakukan pembunuhan ini, akan tetapi buktinya sangat kurang untuk meyakinkan dan memojokan bahwa dyalah pelaku pembunuhan ini. Akupun berinisiatif menjebak pelaku agar dya mengakui perbuatannya. Kupinjam sebuah kamera mini dan kutaruh di kamar sebagai alat bantu agar pelaku kali ini mau mengakui pembunuhannya karena kurangnya bukti yang ada.
Pertanyaan : Selesaikanlah kasus di atas dengan analisa kalian dan tuliskanlah kronologisnya. Serta dapatkan fakta” tersembunyi yg ada di dalam kasus ini sesuai analisa kalian!
Jika ada hal seputar Case yg di anggap tidak jelas, silahkan tanyakan pada saya melaluicoment ataupun langsung kepada FB saya. Kirimkan jawaban kalian melalui Message kepada saya, dengan Format “Jawaban Rhinehart Case” the_ajisu@yahoo.com p
sumber
Best Regards
Cesc Coil
-H.S.D-
Robert : Rhinehart, dimana kau saat ini?
Richard : Aku ada di rumah, ada apa menghubungiku sepagi ini?
Robert : Aku memerlukanmu sekarang, terjadi pembunuhan disebuah apartemen. Aku berharap kau bisa segera datang ke TKP untuk menyelidiki dan memecahkan kasusnya segera, mengingat aku tidak dapat pergi ke TKP.
Richard : Memangnya ada urusan apa sehingga anda tidak dapat pergi ke TKP?
Robert : Aku ada keperluan yang mendesak, aku akan segera menyusul ke TKP jika urusanku sudah selesai.
Richard : Baiklah, bisa berikan alamatnya?
Robert : Daystreet, 45. Disana sudah kutugaskan beberapa penyidik, aku ingin kau pimpin mereka terlebih dahulu sampai aku datang.
Richard : Jarak yang tidak terlalu jauh, aku akan sampai dalam 10 menit.
Setelah itu telpon terputus dan aku segera berangkat ke TKP tentunya setelah bersiap-siap. Kurang lebih 12 menit aku tiba di TKP dan langsung menanyakan hasil penyelidikan kepada penyelidik yang ada di TKP.
Richard : Bagaimana keadaan korban? Dan keterangan tentang korban, berikan segera!
Penyidik : Siap. Korban seorang direktur, Ditemukan tewas di apartemennya,Korban masih lajang –Umur kira” 40 - 45 tahun. Dugaan sementara, Korban tewas setelah menonton pertandingan final piala dunia karena Tv yg hangat dan ketika dihidupkan, Tv menunjukan chanel yg memutar pertandingan final piala dunia. Korban tewas dengan bersimbah darah, tewas akibat tikaman di dada.
Richard : Adakah yg ganjil di sekitar TKP?
Penyidik : Di temukan sebuah DM di samping korban, Pisau pembunuh yg di tinggalkan pelaku tentu saja si pelaku menghapus sidik jarinya terlebih dahulu pada pisau tersebut.
Richard : Hmm,,, Ini sudah jelas pembunuhan karena keadaan TKP yg ganjil jika di sebut suatu bunuh diri. Bisakah aku melihat keadaan korban dan ingin memperhatikan TKP?
Penyidik : Silahkan pak.
Richard : “Keadaan TKP memang sesuai dengan apa yg dikatakan penyidik, DM yg dituliskan dengan darah. DM tertulis dengan sangat rapi dan bisa dikatakan tulisannya bagus dan indah, tangan kanan korban, lebih tepatnya telunjuk terdapat bekas celupan darah yg diperkirakan bekas korban menulis DM.” DM bertuliskan “See jot born”. Apakah kalian sudah memiliki daftar tersangka? Jika belum, silahkan cari nama orang yg sedang nonton bareng bersama korban, karena jika dilihat dari keadaan TKP, korban pasti nonton bareng bersama orang lain.
Penyidik : Ah, iya pak. Kami baru saja memanggil para orang yg ada di apartemen ini tadi malam. Nama para orang tersebut kami dapatkan dari update status korban di facebook dengan isi “Nonton bareng final piala dunia bersama Rafael skartes, Juan del santos, Jose Berton, dan Rose mayth”
Richard : Bagus, segera panggil mereka semua untuk dimintai keterangan seputar kasus pembunuhan ini.
Penyidik : Segera pak.
Sambil menunggu para saksi/tersangka datang, Aku pergi menyusuri segala penjuru kamar berharap menemukan suatu bukti tertinggal dari tersangka. Aku pun pergi ke kamar korban dan tak kusangka menemukan sebuah sobekan kain di sudut kamar, dan dua gelas berisi minuman. Setelah kutanyakan pada penyidik, di satu gelas berisi air minuman dengan kandungan dosis obat tidur yg sangat besar dan di gelas satunya tidak berisi obat tidur. Tak lama kemudian aku di panggil penyidik untuk mebantu mengintrogasi para tersangka yg telah datang. Tanpa banyak membuang waktu, aku pun segera pergi menemui mereka untuk meminta keterangan.
Rafael skartes (Manager, M 52) : Saya memang nonton bareng bersama yg lainnya, tetapi saya bukan pembunuhnya. Saya sudah lama berteman baik, akan tetapi tidak ada sedikitpun niat saya untuk membunuh korban. Saya meninggalkan apartemen setelah partai final piala dunia sekitar pukul 5 pagi bersama yang lain. Tentu saja dengan kekecewaan karena belanda kalah melawan spanyol dan saya harus membayar kepada korban karena kalah taruhan.
Juan del santos (Wakil direktur, M 49) : Saya bukan pembunuhnya, saya sudah lama berteman baik apalagi kami merupakan pimpinan sebuah perusahaan, jadi kami harus terus bekerja sama. Saya kalah taruhan sama korban karena saya menjagokan belanda. Taruhan kami berupa uang. Saya pergi meninggalkan apartemen bersama yg lain sekitar pukul 5 pagi setelah piala dunia berakhir.
Jose Berton (Supervisor, M 32) : Saya tidak membunuh korban walaupun saya kalah taruhan bola. Setelah pertandingan usai, saya langsung pulang bersama dengan yang lainnya sekitar pukul 5 pagi. Saya juga tidak membenci korban dan tidak punya niat untuk membnunuh korban.
Rose mayth (Sekertaris, F 25) : Saya bukan pembunuh korban, memang saya juga taruhan dengan korban seperti yg lain dan kalah akan tetapi taruhan kami berdua sangat kecil, jadi tidak ada alasan saya untuk membunuh korban. Saya pulang bersama yg lain sekitar pukul 5 pagi.
Cih, Semuanya saling menutup fakta yg ada. Tidak memberikan satu keteranganpun yg mengacu pada titik terang kasus ini. Kalau begini caranya, akan kugunakan negosiasi terhadap semua tersangka, gumamku dengan kesal.Aku pun mengatakan pada semua tersangka bahwa merekalah yg kami tuduh sebagai pelaku pembunuhan ini, dan satu-satunya cara adalah memberikan keterangan atau fakta apapun yang menjauhkan dirinya dari tuduhan pelaku pembunuhan ini.
Rafael skartes : Aku tidak memiliki masalah ataupun hal yg memungkinkan sebagai motif kasus pembunuhan ini. Aku juga tidak tahu jika yg lain memiliki masalah karena aku tidak mau tahu masalah orang lain dan juga berteman baik dengan siapapun.
Juan del santos : Sudah kubilang bukan aku pelakunya. Aku hanya sekali berselisih dengan korban akibat kebijakan yg diambil korban, tapi tidak sampai aku jadikan itu sebagai motif. Aku cinta damai, tidak mungkin aku melakukan pembunuhan.
Jose Berton : Mungkin pelakunya adalah wakil direktur. Karena waktu itu mereka pernah berselisih tentang sebuah kebijakan. Mungkin juga karena ambisi wakil direktur yg ingin menjadi direktur.
Rose mayth : Pelakunya mungkin Jose Berton. Dya memiliki hubungan yg buruk dengan Direktur karena dulu pernah ditolak Direktur saat Jose meminjam uang untuk membeyar hutang.
Hmm, masih sangat sulit menentukan kronologis dan pelaku atas pembunuhan kasus ini. Aku pun mulai menyusun ulang daftar lain yang bisa dijadikan titik terang kasus ini.
1. Korban tewas adalah seorang direktur perusahaan
2. Korban diperkirakan tewas sekitar pukul 5 - 6 pagi.
3. Yang menemukan korban tewas adalah Rafael skartes yg kembali karena mengambil barangnya yg ketinggalan (Dompet). Rafael langsung menelpon polisi ketika menemukan korban tewas di tempat tidur.
4. Semua tersangka memiliki waktu yg cukup untuk kembali dan membunuh korban.
5. Korban ditemukan tewas hanya mengenakan celana dalam.
6. Tewas akibat tusukan di dada.
7. Ketika Rafael mengambil dompet, pintu kamar apartemen tidak terkunci.
8. Semua tersangka kalah taruhan bola dengan korban.
9. Semua tersangka masih berpakaian sama kecuali Mayth.
10. Semua tersangka langsung datang ke TKP setelah dihubungi pihak kepolisian.
Setelah aku perhatikan dengan seksama, aku mendapati bahwa hanya satu oranglah yg bisa melakukan pembunuhan ini, akan tetapi buktinya sangat kurang untuk meyakinkan dan memojokan bahwa dyalah pelaku pembunuhan ini. Akupun berinisiatif menjebak pelaku agar dya mengakui perbuatannya. Kupinjam sebuah kamera mini dan kutaruh di kamar sebagai alat bantu agar pelaku kali ini mau mengakui pembunuhannya karena kurangnya bukti yang ada.
Pertanyaan : Selesaikanlah kasus di atas dengan analisa kalian dan tuliskanlah kronologisnya. Serta dapatkan fakta” tersembunyi yg ada di dalam kasus ini sesuai analisa kalian!
Jika ada hal seputar Case yg di anggap tidak jelas, silahkan tanyakan pada saya melaluicoment ataupun langsung kepada FB saya. Kirimkan jawaban kalian melalui Message kepada saya, dengan Format “Jawaban Rhinehart Case” the_ajisu@yahoo.com p
sumber
Best Regards
Cesc Coil
-H.S.D-
0 komentar:
Posting Komentar
Mari kita saling menghargai sesama Blogger
Apabila anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share dimana saja
Dan jika berkenan mohon mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih
Ajisu18.blogspot.com
^_^